Senin, 29 Oktober 2012
Magang Kerja
Kali ini saya dianjurkan untuk melakukan magang kerja yang sesuai dengan jurusan manajeman keuangan , saya membuat surat keterangan yang telah disediakan oleh studentsite saya mengajukan banyak tempat magang ada kira-kira sekitar 8 tempat magang yang saya ajukan hmmm banyak tantangan yang saya lewati saat saya mengajukan magang kerja , banyak pengalaman yang saya dapat pula saat mencari tempat magang ternyata mencari tempat magang tidak semudah yang saya bayangkan , banyak perusahaan yang tidak memberikan jawaban saya dibolehkan magang atau tidaknya , akhirnya saya pun putus asa karena teman-teman saya telah mendapatkan tempat magang . terakhir saya mengajukan dikantor pelayanan pajak pratama jakarta duren sawit dengan harapan tipis sekali karena menunggu jawabannya pun agak sedikit lama sekitar 2 minggu akhirnya jawaban dari kantor pusatpun dtng saya diterima magang disana saya meminta ditempatkan dibagian penagihan dengan judul yang saya ambil tentang penagihan pajak, semua pegawainya ramah dan friendly sm anak-anak yang magang disini. banyak pelajaran yang saya ambil dalam magang kerja dikantor pelayanan pajak pratama ini :) thanks kpp pratama jakarta duren sawit :)
Senin, 01 Oktober 2012
- Project Factor
Merupakan hal yang penting bahwa pengembangan
dan obyektifnya terdefinisi dengan baik dan diketahui secara jelas oleh semua
anggota tim dan semua stakeholder utama. Jika hal ini tidak terlaksana dapat
muncul resiko yang berkaitan dengan keberhasilan pengembangan tersebut. Dengan
cara serupa, perencanaan kualitas yang formal dan telah disepakati harus
dipahami oleh semua partisipan. Jika perencanaan kualitas kurang baik dan
tidak tersosialisasi maka dapat mengakibatkan gangguan pada pengembangan
tersebut.
- Project Methods
Dengan mempergunakan spefikasi dan metode
terstruktur yang baik pada manajemen pengembangan dan pengembangan sistem akan
mengurangi resiko penyerahan sistem yang tidak memuaskan atau terlambat. Akan
tetapi penggunaan metode tersebut untuk pertama kali dapat mengakibatkan
problem dan delay.
- Hardware/software Factor
Sebuah pengembangan yang memerlukan hardware
baru untuk pengembangan mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan
software yang dapat dibangun pada hardware yang sudah ada (dan familiar).
Sebuah sistem yang dikembangkan untuk satu jenis hardware atau software
platform tertentu jika dipergunakan pada hardware atau software platform
lainnya bisa menimbulkan resiko tambahan (dan tinggi) pada saat instalasi.
- Changeover Factor
Kebutuhan perubahan “all-in-one” kedalam suatu
sistem baru mempunyai resiko tertentu. Perubahan secara bertahap atau gradual
akan meminimisasi resiko akan tetapi cara tersebut tidak praktis. Menjalankan
secara paralel dapat memberikan solusi yang aman akan tetapi biasanya tidak mungkin
atau terlalu mahal.
- Supplier Factor
Suatu pengembangan yang melibatkan organisasi
eksternal yang tidak dapat dikendalikan secara langsung dapat mempengaruhi
keberhasilan pengembangan. Misal tertundanya instalasi jalur telpon
atau pengiriman peralatan yang sulit dihindari- dapat berpengaruh terhadap
keberhasilan pengembangan.
- Environment Factor
Perubahan pada lingkungan dapat mempengaruhi
keberhasilan pengembangan. Misal terjadi perubahan regulasi pajak, akan
mempunyai dampak yang cukup serius pada pengembangan aplikasi penggajian.
- Health and Safety Factor
Ada satu isu utama yaitu faktor kesehatan dan keamanan
dari partisipan yang terlibat dalam pengembangan software walaupun tidak umum
(dibandingkan dengan pengembangan teknik sipil) yang dapat mempengaruhi
aktifitas pengembangan.
Kesalahan estimasi
Beberapa pekerjaan lebih sulit
untuk melakukan estimasi dibandingkan pekerjaan lainnya disebabkan karena
terbatasnya pengalaman pada pekerjaan serupa atau disebabkan karena jenis
pekerjaan tersebut. Pembuatan sebuah user manual merupakan langkah yang tepat
yang dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai bukti bahwa kita pernah
mengerjakan tugas yang serupa sebelumnya. Dengan pengalaman itu seharusnya kita
mampu untuk melakukan estimasi dengan lebih tepat mengenai berapa lama
pekerjaan dapat diselesaikan dan berapa besarnya biaya yang dibutuhkan. Selain
itu, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian dan penelusuran program
dapat menjadi sesuatu hal yang sulit diprediksi dengan tingkat keakuratan yang
serupa walaupun kita pernah membuat program yang serupa sebelumnya.
Estimasi dapat ditingkatkan
melalui analisa data historis untuk aktifitas yang serupa dan untuk sistem yang
serupa. Dengan menyimpan perbandingan antara estimasi semula dengan hasil akhir
akan mengakibatkan beberapa tipe pekerjaan sulit diestimasi secara tepat.
Resiko ini terjadi jika
perkiraan LOC pada kenyataan yang ada jauh melebihi LOC perkiraan pada
perhitungan COCOMO, yang mengakibatkan berubahnya jadwal pengerjaan dan biaya
operasional.
Asumsi perencanaan
Pada setiap tahapan
perencanaan, asumsi perlu dibuat, jika tidak benar maka dapat mengakibatkan
resiko tersebut beresiko. Misal pada jaringan aktifitas, aktifitas dibangun
berdasarkan pada asumsi menggunakan metode desain tertentu dimana memungkinkan
urutan aktifitas diubah. Kita biasanya membuat asumsi bahwa setelah coding,
biasanya sebuah modul akan diuji dan kemudian diintegrasikan dengan modul
lainnya. Akan tetapi kita tidak merencanakan pengujian modul yang dapat
mangakibatkan perubahan desain awal. Hal ini dapat terjadi setiap saat.
Pada setiap tahapan pada proses
perencanaan, sangat penting untuk memeperinci secara eksplisit semua asumsi
yang dibuat dan mengidentifikasi apa pengaruhnya jika ternyata dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Kemungkinan
Beberapa kemungkinan dapat saja
tidak pernah terlihat dan kita hanya dapat menyakinkan diri kita sendiri bahwa
ada sesuatu yang tidak dapat dibayangkan, kadang-kadang dapat terjadi. Akan
tetapi biasanya jarang terjadi hal seperti itu. Mayoritas kejadian yang tidak
diharapkan biasanya dapat diidentifikasi beberapa spesifikasi kebutuhan
kemungkinan diubah setelah beberapa modul telah dikodekan, programmer senior
meninggalkan pengembangan, perangkat keras yang diperlukan tidak dikirim tapat
waktu. Beberapa kejadian semacam itu dapat terjadi sewaktu-waktu dan walaupun
kejadian tersebut kemungkinan terjadinya relatif rendah akan tetapi kejadian
tersebut perlu dipertimbangkan dan direncanakan.
Metode untuk evaluasi pengaruh
ketidakpastian ini terhadap jadwal proyek:
- Penggunaan PERT untuk evaluasi pengaruh ketidakpastian
PERT dikembangkan
untuk menghitung estimasi ketidakpastian lingkungan terhadap durasi pekerjaan.
PERT dikembangkan pada suatu lingkungan proyek yang mahal, beresiko tinggi dan
kompleks. Metode PERT ini memerlukan tiga estimasi:
- Most likely time
Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam situasi normal dan diberikan simbol m.
- Optimistic time
Waktu tersingkat yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan dan diberi simbol a.
- Pessimistic time
Waktu terlama yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan dikarenakan berbagai kemungkinan yang masuk akal
dan diberikan simbol b.
PERT
mengkombinasikan ketiga estimasi tersebut untuk membentuk durasi tunggal yang
diharapkan, te = a + 4m + b
- Penggunaan durasi yang diharapkan
Durasi yang diharapkan dipergunakan supaya
suatu forward pass dapat melalui sebuah jaringan; dengan mempergunakan metode
yang sama dengan teknik CPM. Akan tetapi dalam hal ini, tanggal aktifitas yang
dihitung bukan merupakan tanggal paling awal akan tetapi merupakan tanggal yang
diharapkan dapat mencapai aktifitas tersebut.
Jaringan PERT yang diperlihatkan pada gambar 3
memperlihatkan bahwa kita berharap proyek tersebut dapat diselesaikan dalam
waktu 13,5 minggu- tidak seperti CPM yang tidak memperlihatkan tanggal paling
awal untuk menyelesaikan proyek tersebut akan tetapi tanggal yang diharapkan
(atau most likely). Salah satu keuntungan dari pendekatan ini adalah
menempatkan sebuah emphasis dalam ketidakpastian di dunia nyata.
Tabel 6.3 berikut ini memperlihatkan contoh
estimasi durasi aktifitas yang memperkirakan durasi secara optimistic(a),
pessimistic(b) dan most likeliy(m).
MANAJEMEN
RESIKO
Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian
resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian serta tuntutan hokum). (Wikipedia)
Manajemen resiko adalah rangkaian langkah-langkah yang
membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian
(Roger S. Pressman).
Pada saat kita mengerjakan
pengembangan perangkat lunak sering kita menghadapi berbagai situasi yang tidak
nyaman seperti keterlambatan pengembangan atau pengeluaran biaya pengembangan
yang melebihi anggaran. Hal ini dikarenakan kurang siapnya kita menghadapi
berbagai kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah ataupun meminimalkan
resiko tersebut.
Mengapa manajemen resiko itu penting? Sikap orang ketika
menghadapi resiko berbeda-beda. Ada
orang yang berusaha untuk menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya
sangat senang menghadapi resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh
dengan adanya resiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat
membantu untuk mengerti betapa resiko itu penting untuk ditangani dengan baik.
Beberapa resiko lebih penting
dibandingkan resiko lainnya. Baik penting maupun tidak sebuah resiko tertentu
bergantung pada sifat resiko tersebut, pengaruhnya pada aktifitas tertentu dan
kekritisan aktifitas tersebut. Aktifitas beresiko tinggi pada jalur kritis
pengembangan biasanya merupakan penyebabnya.
Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan
untuk meminimalkan resiko atau paling tidak mendistribusikannya selama
pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut dihapus dari aktifitas yang
mempunyai jalur yang kritis.
Resiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung
sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola
aktifitas tersebut. Evaluasi resiko dan alokasi staf dan sumber daya lainnya
erat kaitannya.
Resiko dalam perangkat lunak
memiliki dua karakteristik:
- Uncertainty : tidak ada resiko
yang 100% pasti muncul.
- Loss : resiko berimbas pada
kehilangan.
Dan resiko memiliki tiga
kategori:
- Resiko proyek : berefek pada perencanaan
proyek.
- Resiko teknikal : berefek pada
kualitas dan waktu pembuatan perangkat lunak.
- Resiko bisnis : berefek pada
nilai jual produk
Contoh : Seorang programmer
yang sangat pintar keluar. Resiko yang mana?
Langkah-langkah dalam manajemen proses adalah :
- Identifikasi resiko
Proses ini meliputi
identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha.
Identifikasi resiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam manajemen
resiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi resiko adalah mendaftar
resiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat
digunakan dalam identifikasi resiko antara lain:
- Brainstorming
- Survei
- Wawancara
- Informasi histori
- Kelompok kerja
Tipe-tipe resiko:
Untuk keperluan identifikasi
dan mengelola resiko yang dapat menyebabkan sebuah pengembangan melampaui batas
waktu dan biaya yang sudah dialokasikan maka perlu diidentifikasikan tiga tipe
resiko yang ada yaitu:
- Resiko yang disebabkan karena kesulitan melakukan estimasi.
- Resiko yang disebabkan karena asumsi yang dibuat selama proses perencanaan.
- Resiko yang disebabkan adanya even yang tidak terlihat (atau tidak direncanakan).
Beberapa kategori faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
- Application Factor
Sesuatu yang alami
dari aplikasi baik aplikasi pengolahan data yang sederhana, sebuah sistem
kritis yang aman maupun sistem terdistribusi yang besar dengan elemen real time
terlihat menjadi sebuah faktor kritis. Ukuran yang diharapkan dari aplikasi
juga sesuatu yang penting – sistem yang
lebih besar, lebih besar dari masalah error, komunikasi dan manajemennya.
- Staff Factor
Pengalaman dan
kemampuan staf yang terlibat merupakan faktor utama – seorang
programer yang berpengalaman, diharapkan akan sedikit melakukan kesalahan
dibandingkan dengan programer yang sedikit pengalamannya. Akan tetapi kita
harus juga mempertimbangkan ketepatan pengalaman tersebut- pengalaman membuat
modul dengan Cobol bisa mempunyai nilai kecil jika kita akan mengembangkan
sistem kendali real-time yang komplek dengan mempergunakan C++.
Beberapa faktor seperti tingkat kepuasan staf dan
tingkat pergantian dari staf juga penting untuk keberhasilan sebarang
pengembangan – staf yang tidak termotivasi atau person utama keluar dapat
menyebabkan kegagalan pengembangan.
Langganan:
Postingan (Atom)