MANAJEMEN
RESIKO
Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian
resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian serta tuntutan hokum). (Wikipedia)
Manajemen resiko adalah rangkaian langkah-langkah yang
membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian
(Roger S. Pressman).
Pada saat kita mengerjakan
pengembangan perangkat lunak sering kita menghadapi berbagai situasi yang tidak
nyaman seperti keterlambatan pengembangan atau pengeluaran biaya pengembangan
yang melebihi anggaran. Hal ini dikarenakan kurang siapnya kita menghadapi
berbagai kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah ataupun meminimalkan
resiko tersebut.
Mengapa manajemen resiko itu penting? Sikap orang ketika
menghadapi resiko berbeda-beda. Ada
orang yang berusaha untuk menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya
sangat senang menghadapi resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh
dengan adanya resiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat
membantu untuk mengerti betapa resiko itu penting untuk ditangani dengan baik.
Beberapa resiko lebih penting
dibandingkan resiko lainnya. Baik penting maupun tidak sebuah resiko tertentu
bergantung pada sifat resiko tersebut, pengaruhnya pada aktifitas tertentu dan
kekritisan aktifitas tersebut. Aktifitas beresiko tinggi pada jalur kritis
pengembangan biasanya merupakan penyebabnya.
Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan
untuk meminimalkan resiko atau paling tidak mendistribusikannya selama
pengembangan tersebut dan idealnya resiko tersebut dihapus dari aktifitas yang
mempunyai jalur yang kritis.
Resiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung
sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola
aktifitas tersebut. Evaluasi resiko dan alokasi staf dan sumber daya lainnya
erat kaitannya.
Resiko dalam perangkat lunak
memiliki dua karakteristik:
- Uncertainty : tidak ada resiko
yang 100% pasti muncul.
- Loss : resiko berimbas pada
kehilangan.
Dan resiko memiliki tiga
kategori:
- Resiko proyek : berefek pada perencanaan
proyek.
- Resiko teknikal : berefek pada
kualitas dan waktu pembuatan perangkat lunak.
- Resiko bisnis : berefek pada
nilai jual produk
Contoh : Seorang programmer
yang sangat pintar keluar. Resiko yang mana?
Langkah-langkah dalam manajemen proses adalah :
- Identifikasi resiko
Proses ini meliputi
identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha.
Identifikasi resiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam manajemen
resiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi resiko adalah mendaftar
resiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat
digunakan dalam identifikasi resiko antara lain:
- Brainstorming
- Survei
- Wawancara
- Informasi histori
- Kelompok kerja
Tipe-tipe resiko:
Untuk keperluan identifikasi
dan mengelola resiko yang dapat menyebabkan sebuah pengembangan melampaui batas
waktu dan biaya yang sudah dialokasikan maka perlu diidentifikasikan tiga tipe
resiko yang ada yaitu:
- Resiko yang disebabkan karena kesulitan melakukan estimasi.
- Resiko yang disebabkan karena asumsi yang dibuat selama proses perencanaan.
- Resiko yang disebabkan adanya even yang tidak terlihat (atau tidak direncanakan).
Beberapa kategori faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
- Application Factor
Sesuatu yang alami
dari aplikasi baik aplikasi pengolahan data yang sederhana, sebuah sistem
kritis yang aman maupun sistem terdistribusi yang besar dengan elemen real time
terlihat menjadi sebuah faktor kritis. Ukuran yang diharapkan dari aplikasi
juga sesuatu yang penting – sistem yang
lebih besar, lebih besar dari masalah error, komunikasi dan manajemennya.
- Staff Factor
Pengalaman dan
kemampuan staf yang terlibat merupakan faktor utama – seorang
programer yang berpengalaman, diharapkan akan sedikit melakukan kesalahan
dibandingkan dengan programer yang sedikit pengalamannya. Akan tetapi kita
harus juga mempertimbangkan ketepatan pengalaman tersebut- pengalaman membuat
modul dengan Cobol bisa mempunyai nilai kecil jika kita akan mengembangkan
sistem kendali real-time yang komplek dengan mempergunakan C++.
Beberapa faktor seperti tingkat kepuasan staf dan
tingkat pergantian dari staf juga penting untuk keberhasilan sebarang
pengembangan – staf yang tidak termotivasi atau person utama keluar dapat
menyebabkan kegagalan pengembangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar