Senin, 10 Desember 2012

UKM Es pisang hijau dan Resikonya

Satu lagi kuliner lezat yang dimiliki Indonesia yaitu es pisang ijo? Pernah mencicipi es ini, bagaimana rasanya?? Es Pisang Ijo merupakan salah satu makanan kuliner khas dari Makasar. Namun untuk mencicipi kelezatan es pisang ijo ini, kita tidak perlu jauh-jauh datang ke Makasar. Dalam waktu singkat es pisang ijo memang telah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, dan ternyata mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat.
Es pisang ijo terbuat dari pisang raja atau kepok, dibungkus dengan tepung terigu yang sudah diberi santan dan air daun pandan atau pasta pandan sebagai pewarna dan pengharum sehingga berwarna hijau, disajikan dengan saus yang diberi es serut, kacang goreng/sangrai yang ditumbuk kasar  dan sirup. Jadi kata ijo itu bukan menunjukkan bahwa jajanan ini terbuat dari pisang hijau tetapi dari tepung pembungkusnya yang berwarna hijau dari daun pandan.
Es pisang ijo memang cukup popular di banyak daerah selain daerah aslanya Makasar dan kemungkinan besar di bulan ramadhan ini, popularitas es pisang ijo akan semakin naik. Rasanya yang segar, manis, dan mengenyangkan sangat cocok sebagai teman untuk berbuka puasa. Tidak ada salahnya apabila Anda mau mencoba mengambil peluang usaha es pisang ijo di saat bulan ramadhan. Menghadirkan es pisang ijo sebagai jajanan berbuka puasa bisa menjadi suguhan baru yang menarik disamping kolak, es buah, bubur kacang hijau yang sudah biasa menjadi jajanan berbuka puasa. Ya…bisnis makanan memang akan selalu menarik untuk dilirik. Pasarnya jelas dan luas, tinggal bagaimana kegigihan usaha kita dan semangat untuk selalu berusaha mencari dan berkreasi. Risiko yang sering kali muncul di awal usaha es pisang ijo adalah jumlah pembeli yang idak terlalu banyak. Hal ini terjadi karena di beberapa wilayah di Indonesia, jenis menu ini belum terlalu populer. Oleh karena itu, Anda harus aktif mempromosikan usaha kepada calon konsumen di sekitar tempat usaha Anda. Menyebarkan brosur, flyer, atau leaflet di depan dan di sekitar lokasi usaha yang memang dijadikan tempat lalu lalang banyak orang adalah salah satu caranya. Selain itu, pajang juga foto es pisang ijo di spanduk atau papan nama usah, sehingga dapat menarik minat dan selera orang untuk membelinya.

sumber : google.com

Pengertian Peril, Hazard dan Loss

Peril adalah Peristiwa - peristiwa yang apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian/loss.
Hazard adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu perils
Loss adalah kerugian yang diderita seseorang baik atas diri, keluarga ataupun harta miliknya akibat suatu peristiwa (Peril).
Jenis Hazard ada 4:
  1. Physical Hazard adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar terjadinya peril.
  2. Moral Hazard adalah suatu yang bersumber dari mental seseorang atau suatu pandangan hidup seseorang serta kebiasaannya yang dapat memperbesar suatu peril.
  3. Morale Hazard adalah walaupun pada dasarnya tidak ada satu orang pun yang mau menderita kerugian, namun ketika telah mendapat jaminan atas diri atau harta miliknya seringkali bertindak ceroboh, tidak berhati-hati dalam mengelola modal.
  4. Legal Hazard adalah mengabaikan serta melanggar peraturan - peraturan yang melindungi debitur sendiri dari peril, sehingga dapat memperbesar peril. ( sumber : google.com)

INVESTASI: PROSES, TINGKAT KEUNTUNGAN & TINGKAT RISIKO

Proses Investasi
Husnan (1998) menjelaskan bahwa proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas yaitu menyangkut sekuritas yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengambil keputusan tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menentukan kebijakan investasi
  2. Analisis sekuritas
  3. Pembentukan portofolio
  4. Melakukan revisi portofolio
  5. Evaluasi kinerja portofolio
Tingkat Keuntungan
Halim (2002) menjelaskan tingkat keuntungan atau return sebagai imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor di masa mendatang. Komponen return meliputi :
1.      Capital gain
Merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2.      Yield
Merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen/bunga.
Karena return saham merupakan suatu pengharapan atau ekspektasi, maka keputusan yang akan diambil oleh para investor lebih banyak didasarkan pada perkiraan tingkat return yang diharapkan (expected return). Faktor utama yang mempengaruhi besarnya expected return adalah tingkat risikonya (degree of risk)
Tingkat Risiko
Risiko yaitu besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (ER) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya (Halim, 2002).
Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
2. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)
Merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko.
3. Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko lebih kecil.
Menurut Siamat (1999) menjelaskan bahwa risiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Halim (2002) menjabarkan bahwa risiko-risiko yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Risiko bisnis (business risk)
Yaitu risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.
2. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko ini berkaitaan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjual-belikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
3. Risiko tingkat bunga (interest rate risk)
Yaitu risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar.
4. Risiko pasar (market risk)
Yaitu risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain.
5. Risiko daya beli (purchasing power-risk)
Yaitu risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi.
6. Risiko mata uang (currency risk)
Yaitu risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang negara lain.
Referensi:
Halim, A., (2003), Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.
Husnan, S. (1998), Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jogiyanto. (2000), Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Siamat, D. (1999), Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Tandelilin, E., (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Resiko Usaha

RESIKO USAHA
MACAM – MACAM RESIKO USAHA:
BARANGNYA TIDAK LAKU
TIDAK BISA TERBAYAR
TIDAK BERMAFAAT BAGI KONSUMEN
BENCANA ALAM ( KEBAKARAN, LONGSOR )
PENCURIAN, PENIPUAN
KREDIT MACET
UTANG BESAR TIDAK TERBAYAR
PEMOGOKAN KARYAWAN
SABOTASE TERHADAP USAHA
HARGA BARANG TERUS NAIK
PERSAINGAN GLOBAL
KACAUNYA MANAJEMEN PRODUKSI
GEJOLAK POLITIK
SULIT MENCARI BAHAN BAKU
PENJUALAN YANG RENDAH
USAHA YANG TERSENDAT

MEMPERKECIL RESIKO:
KEAHLIAN DALAM MENGAMBIL RESIKO
RESIKO YANG DIKETAHUI SEBELUMNYA
RESIKO PERTENGAHAN USAHA
INISIATIF DAN INOVATIF
ASURANSI
KERJA PRESATIF DAN ANTUSIASME

SEORANG WIRAUSAHA : KETIKA MENETAPKAN SEBUAH KEPUTUSAN, SADAR BAHWA RESIKO BAKAL DIHADAPINYA

WIRAUSAHA : PENENTU RESIKO, BUKAN PENANGGUNG RESIKO

KEMAMPUAN MENGAMBIL RESIKO USAHA :
KEYAKINAN PADA DIRI SENDIRI UNTUK SUKSES
KEMAMPUAN MENGHADAPI RESIKO
KEMAMPUAN MENILAI RESIKO SECARA REALISTIS
KESEDIAAN UNTUK MENGUBAH KEADAAN

EVALUASI BAGI WIRAUSAHA :
APAKAH RESIKO SEPADAN DENGAN HASIL USAHA?
APAKAH RESIKO ITU BISA DIKURANGI ?
INFORMASI USAHA ATAU BISNIS APA YANG DIPERLUKAN SEBELUM PENGAMBILAN RESIKO ?
PERSIAPAN APA SEBELUM MENGAMBIL RESIKO?
SIAPA SAJA YANG DAPAT MEMBANTU MENGAMBIL RESIKO?
APAKAH ADA RASA TAKUT DALAM MENGAMBIL RESIKO ?
SUDAHKAH BERUSAHA SEKUAT TENAGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN USAHA ?

PROSEDUR PEGAMBILAN RESIKO :
TUJUAN DAN SASARAN RESIKO USAHA
JIKA RESIKO USAHA YANG MUNCUL SESUAI DENGAN ASAS TUJUAN DAN SASARANNYA, MAKA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAPAT DITERUSKAN DENGAN MELAKUKAN PENAKSIRAN ALTERNATIF YANG MENGUNTUNGKAN
MENELITI ALTERNATIF RESIKO USAHA
MENGADAKAN SURVEI ATAS BERBAGAI ALTERNATIF. ALTERNATIF HARUS TERPERINCI
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN SEBUAH ALTERNATIF
MENYUSUN SEBUAH RENCANA UNTUK MELAKSANAKAN ALTERNATIF USAHA
TAKSIRAN RESIKO USAHA
A. MENETAPKAN KEBUTUHAN PADA TINGKAT PERMINTAAN
B. MEMBELI ALAT – ALAT PRODUKSI YANG CUKUP UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN
C. MENYEWA ALAT – ALAT PRODUKSI
D. MENSUBKONTRAKAN
MENGUMPULKAN INFORMASI RESIKO USAHA
APAKAH TERDAPAT PASAR – PASAR BARU JIKA KEGIATAN PERSAINGAN MENGURANGI BAGIAN PASAR YANG ADA SEKARANG ?
MODIFIKASI PRODUK DAPAT MENDORONG ADANYA KENAIKAN KONSUMEN ?
APAKAH SUBKONTRAK MENAIKAN HARGA JIKA PRODUKSI BERTAMBAH
BISAKAH PERALATAN MESIN PRODUK DMODIFIKASI DENGAN MUDAH UNTUK MEMBUAT PRODUK – PRODUK LAINNYA

RESIKO USAHA LAIN:
PENDAPATAN YANG TIDAK PASTI
RESIKO KEHILANGAN SELURUH INVESTASI
KERJA LAMA DAN KERJA KERAS
MUTU HIDUP RENDAH SAMPAI SUDAH MAPAN
KETEGANGAN MENTAL YANG TINGGI
TANGGUNG JAWAB PENUH

dipos dari sumber : google.com